Belakangan ini aq mulai dekat dengan beberapa sobat2 lama. Teman-teman dari masa lalu... satu per satu bermunculan. Q kian sadar, ini ibarat investasi yang meski ada investasi jangka pendek tapi tetap aja membutuhkan waktu setaon ampe 10 taon dan kelipatannya untuk bisa mendapatkan hasilnya. Siapapun orang yang kita kenal atopun yang sempat dekat dengan kita, kelak akan memiliki kontribusi pada kehidupan kita, cepat ato lambat.
Bukan investasi pertemanan yang ingin q ceritakan ;-/. Ini tentang sobat-sobatku, sobat2 yang menyanyangiku, aq juga sayang mereka. Tapi ternyata perhatian mereka padaku jauh jauh jauh lebih banyak daripada perhatian dan keperdulianku pada mereka (geess...). Sedari dulu aq sering menemui kesulitan untuk bersahabat dalam waktu yang cukup lama dan sangat erat. Aq lebih banyak menghindar dan jaga jarak, selalu. Kelewatan banget emang! Terkadang, aq cukup egois untuk secara teratur meninggalkan mereka dan mencari sobat2 baru. Bukan apa-apa, aq hargai banget perhatian, kepedulian dan rasa sayang teman2 padaku. Hanya saja.....
Terkadang aq sedikit jadi ingin menghindar tatkala aq merasakan terlalu banyak yang ingin diubah dan dituntut dariku. Bukannya aq tak ingin berubah. Aq dengar nasehat2 baik teman2ku, semua itu benar, semua itu baik. Semua itu menunjukkan betapa mereka ingin aq lebih baik lagi, karena mereka sangat mengetahuiku, etece deh.
Terkadang, yang kuinginkan adalah sahabat yang bisa banget menerima aku apa adanya. Semua yang jelek2 deh yang ada padaku... bisa dijadikan paketan. Gak usa diubah2, meski itu lebih baik namun dalam hati aku sering banget teriak, pliiisss dunk terima aku apa adanya dulu. Karena kalo kamu menerima aq seperti ini, aq akan merasa nyaman dengan mu terlebih2 lagi aku akan merasa nyaman dengan diriku. Dan aq akan mulai belajar menghargai diriku sendiri. Terimalah aq yg gak sesempurna itu, gak bisa dandan ini, sering bau untuk ukuran wanita, kumel untuk ukuran orang yang terpelajar, bicara belepotan untuk ukuran orang ’bernilai’ dll. Aq hargai banget kok niatan baik temen2ku itu... aq dengerin, bukanya aq gak berusaha berubah.... pelan2 aq belajar berubah. Meski, sering banget hal itu membuat aku gila dan jadi merasa sangat sendirian... karena begitu banyak teman2ku yang menuntut kesempurnaan pada diriku.
Waktu itu, aq sangat terpesona dengan ujar Lz yang mengatakan pabila qta menemukan seseorang yang bisa menerima kita apa adanya, maka kepercayaan diri kita akan tumbuh dan banyak potensi2 diri yang semula terpendam menjadi muncul dengan sendirinya. Dulu kupiikir aq sempat menemukan teman seperti itu. Dimana aq merasa sangat nyaman, aq merasa berteman dengan bagian dari diriku. Aq bener2 senang gak perlu berpura2 cantik, gak perlu berpura2 tegar, gak perlu sok2 pintar, gk perlu jaga image, gak perlu atur tata kata dsb. Kadang diapun sempat menyarankan ini itu, akh, terkadang aq iyakan aja karena emang itu baik dan benar. Meski dalam hati aq menyimpan ganjalan karena tenyata sobat ku itu sama aja dengan sobat2ku lainnya. Akh, s sh sobat yang katanya sih deket denganku, tapi gak tau mengapa begitu terpisah jauh dengannya aq biasa2 aja. Meski dia perhatian banget, tapi fokusnya tetaplah pada kisah sedihnya selalu. Lalu s srs, perhatian banget terutama dengan tampilanku. Akh, aq sangat tak nyaman tiap kali baju ku dikritik, bedak alis mata lipstik dll dicibir. Dan banyak lagi yang dituntut untuk disempurnakan. Baik banget maksudnya. Akh, aq bukannya gak peduli dengan yang seperti itu. C emn juga sama aja. Lalu s ka, akh.... setali tiga uang laaah.
Aq dalam masa pencarian orang yang bisa menerima ku apa adanya. Aq pun sedang belajar untuk bisa sepenuhnya menerima seseorang apa adanya. kalo emang gak cocok, mending gak usa bareng deh... ini lebih baik daripada memaksakan diri untuk saling mengubah satu sama lain. Masi mending kalo perubahan itu berasal dari diri sendiri, apa adanya.
Eniwe, thanks teman2... aq sayang banget ma kalian.
No comments:
Post a Comment