Sunday, January 03, 2010

Pada Rintik Hujan yang Mengantarkan Malam pada Fajar

Tuhan, aq mau cerita…
Bukan dalam barisan huruf yang terangkai yang kupersembahkan sebagai doa
Bukan melalui ritme kidung mendayu yang kudendangkan untuk merayumu
Bukan diatas sajadah putih yang kubentangkan untuk menyambutmu
Aq… hanyalah jiwa papa yang menati tetesan welas kasihmu
Untuk sejenak mendengar lantun kisahku…

Beberapa kisah sudah kutitip tutur pada sobatku…
Adakah dia memberitahukanmu Tuhan?
Dia terlampau kupercayai, apakah dia mempercayaimu untuk menyimpankan rahasia yang kukisahkan padamu..?
Pabila dia mendahuluiku untuk bertutur padamu… semoga hanya engkau yang ia titip percaya
Karena manusia harus diseleksi ketat untuk bisa benar-benar dipercayai,
Akh, bukan ku ingin mendiktemu, Tuhan…
Aq mulai resah pabila telah mempercayai seseorang… kekhawatiran tolol yang menguras energi
Namun, aq nyaman bisa sedikit membagi kisahku padanya
Aq bisa bertutur tanpa mengenakan topeng berlapis
Bertingkah tanpa pemanis buatan, yang nantinya kan terasa pahit dan menyakitkan
Tuhan, betapa menyenangkannya bisa sedikit memindahkan isi hati dan perasaan
Begini sujatinya manusia…?

Tuhan, untuk banyak hal aku menemukan rangkaian berulang kehidupanku
Kata suatu kepercayaan yang lain…, mereka mengenal adanya reinkarnasi
Kelahiran kembali… suatu bentuk kehidupan yang baru untuk melaksanakan hutang masa lalu
Tapi ini bukan tentang masa lalu… masa yang sangat lalu
Seolah engkau seringkali menunjukkan padaku pertanda-pertanda pada suatu..sesuatu
Seolah engkau ingin aq peka untuk bisa membaca dan mengartikan symbol itu
Symbol yan engkau kirim terlampau tak terduga, Tuhan
Pertanda yang hampir biasa aja
Apa yang engkau ingin aq lakukan disini, Tuhan..?

Tuhan, ini tentang buku
Entah mengapa seolah buku menganggap aq memiliki banyak uang
Seperi teman2ku dulu, yang aq bisa mudah memberikan simpananku
Yang bahkan tak tersisa untuk diriku sendiri…
Untuk alasan kasihan, pertemanan, kepercayaan
Yang sebernernya aq gak dapat apa-apa dari pertemanan itu
Hanya dimanfaatkan… seringkali!
Kala aq memiliki sesuatu, saat itu
Hingga aq selalu berusaha untuk selalu bisa memiliki sesuatu, jaga-jaga buat mereka
Kali ini sama…, hanya saja buku bukan temanku
Tapi, aq gak bisa menolak pabila buku membutuhkan uang
Aq harus punya, Tuhan
Bukan buku yang memaksa aq untuk punya uang, selalu tersedia
Tapi, diriku yang kemudian memaksa diri untuk bisa menyediakan itu
Untuk menyenangkan mereka
Aq sadar, aq tolol…. Meski aq cukup rasional untuk mengetahui bukan seperti ini seharusnya
Tapi aq bahagia, melakukan ini….
Dan bahagia itu bukan ketololan, kan Tuhan…?

Tuhan, ini tentang paku
Dia baik banget, perhatian banget padaku… pada kehidupanku
Lagi-lagi aq harus mengalah untuk memberinya kepercayaan
Kepercayaan atas kehidupanku mendatang… pada kebahagiaanku
Akh, semenjak awal perjodohan ini adalah hal yang tolol
Hal tolol yang kuiyakan karena alasan kepraktisan, coba-coba
Aq tak main-main, Tuhan
Hanya saja bantu aq membuat keyakinan pada keputusanku ini
Sebaris kalimat pertanyaan seorang sobat membuatku tersentak, pertanyaan sederhana yang biasa aja sih
“kamu yakin mau menikah..? dengan orang yang gak kamu kenal..?”
Sengaja kujawab dengan enteng, Tuhan
Sungguh saat itu terjadi pergulatan hebat dalam diriku, bukan tentang pernikahan, bukan tentang orang asing itu yang akan kunikahi
Tapi, tentang betapa aq masih kanak-kanak
Bermain dengan hati, dengan coba-coba, keinginan semu…
Iya, keinginan semu…. Bahagia semu, percapaian semu, sukses semu…
Aq hanya berfikir, pernikahan akan menyelesaikan bayak hal yang selama ini mengejarku, seolah!
Hingga konteksnya bukan, bahagia lagi…. Kata itu kukurung dalam-dalam untuk saat ini
Tuhan, aq masih saja selalu resah
Suka disukai, cinta dicintai, sayang disayangi, memiliki dan dimiliki… akh, frase apa kah ini?!
Engkau memberikan pertanda-pertandanya padaku… kadang jelas, seringkali samar
Bukan tak terbaca olehku, bukan tak dimengerti olehku
Pelarian diri pada kehidupan, membuatku resah menurut sertakan orang lain

Tuhan, sudah malam… terimakasih untuk malam ini

No comments: