Pembukaan Pameran : Jumat, 28 Januari 2010, Pukul 18.30 wita
Pameran untuk umum : 29 Januari - 7 Februari, Pukul 10.00 - 18.00 wita
Sabtu, 5 Februari 2010, Pukul 10.00 wita
Pembicara : Drs. Hardiman, M.Hum.
Bila ada yang mengira bahwa simbolisme religius Hindu-Bali tidak lagi menjadi sumber kreativitas yang orisinal, pelukis Ketut Budiana (60) kuasa membuktikan hal yang sebaliknya. Seniman asal Padangtegal, Ubud ini, tercermin dari karya-karyanya, mampu melakukan transformasi atas teknik, ikonografi dan tematik. Hasilnya adalah suatu dunia fantastik yang khas dirinya, merefleksikan filsafat kosmis Bali sebagai pertarungan kekal antara kekuatan-kekuatan magis nan fantastis. Dengan kata lain, warisan kolektif masyarakat komunal, telah berhasil sedemikian rupa diolahnya menjadi sebentuk ekspresi yang individual.
Dalam pameran tunggal kali ini, akan dihadirkan karya-karya terpilih Ketut Budiana, dengan beragam tema yang mengambarkan pula tahapan-tahapan pergulatannya selama ini. Sebagai pelukis yang terbilang matang, buah ciptanya memperoleh apresiasi yang luas. Berulang diundang pameran di museum dan galeri tersohor di Jepang, Australia (1977), Amerika Serikat (1990,1992, 1995), Singapura (1994) dan Bercelona (1998). Seniman bersahaja ini menerima berbagai penghargaan nasional dan internasional. Sehari-hari ia tetap tekun menjalani tugas tradisinya: membuat sarana dan prasarana upacara, serta aktif dalam berbagai kegiatan ritual lainnya.
Posted via email from WASABI
No comments:
Post a Comment