Friday, July 08, 2011

Program Akademika Bentara - Pameran Seni Rupa "Reposisi" Universitas Negeri Surabaya (UNESA)

Program_akademika_bentara_-_re

PEMBUKAAN :
Sabtu, 9 Juli 2011, Pukul 18.30 WITA

PAMERAN UNTUK UMUM :
10-18 Juli 2011, Pukul 10.00 – 18.00 WITA

DIALOG SENI RUPA :
Minggu, 10 Juli 2011, Pukul 10.00-12.00 WITA

Bentara Budaya Bali
Jalan Prof. I.B. Mantra 88 A, Ketewel, Gianyar Bali
Ketewel, Gianyar Bali

Bekerjasama dengan Jurusan Pendidikan Seni Rupa Universitas Negeri Surabaya (UNESA), pameran ini menampilkan karya seni lukis, patung, kria, fotografi, desain grafis, seni instalasi, drawing, dan seni grafis dari 14 pengajar UNESA yang juga dikenal sebagai seniman dan kurator beragam pameran seni rupa di Indonesia, yakni Salamun Kaulam, Djuli Djatiprambudi, Chrysanti Angge, Winarno, Muchlis Arif, Sulbi Prabowo, Dwi Prasetya, Eko AB Oemar, Nova Kristiana, Tricahyo, Doddy Durjanto, M. Sattar, Imam Zaini, serta Nyoman Lodra.

Merepon tema ‘Reposisi’, masing-masing perupa mengetengahkan karya yang tidak hanya mencerminkan posisi para seniman dalam kehidupan kreativitas era kini, namun juga mencoba memberi arti kehadiran UNESA sebagai lembaga pendidikan yang berkontribusi pada penciptaan atmosfer kreatif di dalam dan luar lingkungan kampus. Karenanya, tentu menarik untuk mencermati hasil kreasi para dosen seni rupa yang karya-karyanya juga telah dipamerkan di House of Sampoerna, Surabaya pada Juni 2011 lalu. Menelisik lebih jauh, boleh jadi kita pun tidak perlu lagi terbingkai pada pandangan dikotomis, di mana seorang pengajar hanya diposisikan semata untuk menjalani laku sebagai pendidik yang baik, bukan sekaligus pencipta yang piawi.


DIALOG SENI RUPA :HAKI DALAM DINAMIKA SENI RUPA INDONESIA (Pembicara : Putu Wirata Dwikora dan I Nyoman Lodra)

Belakangan ini kian mengemuka saja kasus-kasus pemalsuan (forgery) atau penjiplakan, baik sebagian ataupun keseluruhan karya seni rupa juga bidang-bidang lainnya. Adakah ini mencerminkan kurangnya penghargaan terhadap hak kekayaan intelektual (HAKI), ataukah hal tersebut menunjukan para kolektor atau pelaku pasar seni kita yang masih mudah terkelabui oleh karya tiruan? Boleh jadi fenomena ini justru terkait mentalitas anak bangsa yang mudah tergiur berbuat curang dan korupsi?

I Nyoman Lodra (dosen seni rupa UNESA) serta Putu Wirata Dwikora, kurator, penulis seni rupa, serta ketua BCW (Bali Corruption Watch) akan membincangkan beragam problematik seputar hak kekayaan intelektual, khususnya yang terjadi di dunia seni rupa Indonesia. Tidak hanya itu, diskusi juga akan diperdalam dengan pandangan kedua pembicara mengenai pentingnya peran lembaga pendidikan seni guna mengeksplorasi kekhasan kreativitas para perupa muda serta pendidikan untuk menghargai orisinalitas sebuah karya. Acara ini akan dimoderatori oleh Djuli Djatiprambudi (penulis dan peneliti seni rupa).

No comments: