pagi ini terbangun dengan sedikit berat..
meski semangat sedang menumpuk namun badanku tampak lunglai
beberapa persendian seakan kaku, seakan terdapat tegangan yang membuat rentangan maksimal di otot otot ku
terutama di otot betis ku
ziing....kept silence Lindia, tarik nafas buang tarik nafas buang tarik nafas buang...
beberapa asupan energi positif sekuat tenaga ku kumpulkan.
semangat tetap...
semangat untuk melakukan berbagai hal tetap berkobar, berkibar, belum kabur dan terkubur lumpur.
beberapa list dan awan ide berterbangan memenuhi neurit dendrit di selaput abu abu yang berkelok kelok di kepalaku.
aaah, pluuk...tertunduk ku pada bilangan semu yang tak nampak oleh kasat mata.
rabun penglihatanku menerawang beberapa kilasan imaji pagi.
masih bergumul dengan beberapa otot yang sedikit menegang
ku coba untuk menjejak ke tanah
melipat parasut biru ku dan merasakan lembut tanah berbalut rerumputan hijau segar
terasa dingin oleh rentetan embun pagi yang berjajar rapi di pucuk pucuk
ini itu ini itu ini itu ini itu ini itu... ini harus nya begini, itu harusnya begitu, begini begitu begini begitu begini begitu
cahaya itu ada
cahaya itu terang dan lurus
mengantarkan ku pada kepastian
iya... itu dia disana
beberapa orang menjadi petunjuk
beberapa lainnya jadi pendamping
sebagian lagi jadi kawan seperminuman teh
semua tampak sempurna, semua tampak indah, semua tampak baik baik saja
memang harus demikian... atau setidaknya memang harus tampak demikian.
benar demikian bukan?!
perubahan itu abadi, sayang
hanya perubahan yang abadi...
masih bergumul dengan sinar abu abu di langit sore ini, dan sesekali angin sepoi menggoda kening ku untuk sejenak terlelap
lihat... jalannya penuh dengan hamparan cahaya....
mari mari mari kawan, melaju bersama ku.
lantas, dua cangkir teh telah kosong...
saat nya mengisi kembali cangkir cangkir ini, kawan
lalu mari kita bersulang dengan cangkir teh kita masing masing, kawan...
timeline twitter dan facebook tak boleh penuh dengan kicauan hampa, sobat.
merapat saja ke rumah maya ini dan... kembali menyeruput di putih cangkir teh di atas meja kayu yang kepul asapnya mulai menipis...
selamat sore, selamat datang sore...
No comments:
Post a Comment