Sinema Bentara FILM-FILM ARGENTINA
Jumat, 24 Februari 2012
Jam 17.00 : Imagining Argentina
Jam 19.00 : The Secret in Their Eyes
Jam 21.00 : The Same Love, The Same Rain
Sabtu, 25 Februari 2012
Jam 17.00 : Buenos Aires
Jam 19.00 : Diskusi bersama Adji Prakoso
(Presiden BEM Universitas Udayana periode 2010/2011)
Jam 20.00 : Son of the Bride
Setelah sebelumnya menghadirkan film-film Meksiko dan karya sutradara Amerika Steven Soderbergh, bulan ini Bentara Budaya Bali (BBB) akan memutar sejumlah film produksi Argentina. Salah satu negara di Amerika Latin ini menarik untuk disimak melihat latar sejarahnya yang mirip dengan Indonesia. Negeri ini pernah dikuasai oleh rezim militer antara 1976-1983 yang menghilangkan secara paksa ribuan warganya. Selain itu, Argentina pernah menjadi negara paling makmur di Amerika Latin, sebelum kemudian terpuruk dalam beragam belitan masalah keuangan. Kini Argentina mulai bangkit kembali dengan perkembangan kekuatan ekonominya, walaupun masih terbilang tertinggal dibanding negara tetangganya, Brazil.
Dua film politik tentang Argentina pada masa kekuasaan rezim militer akan dihadirkan, yang masing-masing mengisahkan penculikan dan pembunuhan terhadap ribuan warga Argentina, antara lain: Imagining Argentina, dibintangi Antonio Banderas dan Emma Thomson, disutradarai Christopher Hampton, serta Buenos Aires dengan sutradara dan bintang Argentina, yaitu Israel Adrian Caetano dan Rodrigo De La Serna.
Selain itu, diputar pula tiga film drama yang disutradarai Juan José Campanella, sineas paling terkemuka di Argentina saat ini. Salah satu filmnya memenangkan Oscar sebagai Film Asing Terbaik tahun 2009, yaitu The Secret in Their Eyes (El Secreto de Sus Ojos), mengisahkan dilema kehidupan seorang pensiunan penasehat hukum yang menulis novel. The Same Love, The Same Rain (El Mismo Amor, La Misma Iluvia), mengisahkan seorang pengarang terkenal namun miskin, berikut pergulatan hidupnya bersama perempuan yang dikasihinya. Film ketiga, Son of the Bride (El Hijo de la Novia), tentang seorang pria paruh baya yang mengalami krisis identitas di bawah bayang-bayang ayahnya yang dicekam rasa bersalah karena jarang menjenguk ibunya yang sudah renta.
Diskusi nantinya menghadirkan Adji Prakoso, seorang aktivis yang juga Presiden BEM Universitas Udayana periode 2010/2011. Kader Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) cabang Denpasar ini akan mengajak kita untuk membincangkan perihal pergerakan mahasiswa di Argentina dan coba mengaitkannya pula dengan gerakan mahasiswa di Indonesia.
Sinema Bentara terbuka untuk umum, gratis + sertifikat nasional.
Terimakasih
No comments:
Post a Comment