Friday, June 22, 2012

Nutrisi: Beberapa Poin Tentang Mereka dan Kita

Nutrisi_geghans

Bicara tentang makanan tidak cukup hanya membahas bentuk luar berupa tampilan dan rasa saja. Bicara tentang makanan, apalagi makanan sehat, logosentris kita adalah nutrisi. Nutrisi secara umum adalah zat-zat yang terkandung dalam makanan yang memiliki nilai gizi dan fungsi tertentu dalam proses metabolisme tubuh. Jika dipandang dari urgensi konsumerisme kita sebagai manusia, nutrisi merupakan suatu representasi dari kebutuhan yang luas. Nutrisi menggandengkan molekul-molekul dalam bentukan saji, nutrisi mewakili apa yang berkebutuhan lebih dan berasupan kurang, terlebih lagi nutrisi bisa bercerita tentang apa yang dibutuhkan adik bayi dan yang diinginkan eyang kakung. Bukan mendewakan abstraksi yang disebut nutrisi, namun secara pendek:nutrisi itu vital.

Sayangnya, di tengah pengetahuan akan fungsi vital dari nutrisi, masalah-masalah terkait nutrisi malah menjadi salah satu pengisi jajaran atas masalah global. Termasuk juga di Indonesia, pangan-kemiskinan-kesehatan adalah rantai inti masalah yang masih belum diberantas.  Berita buruk lainnya, masalah seputar nutrisi sangat rentan mengenai anak-anak serta ibu hamil. World Health Organization (WHO) merespon masalah tersebut dengan berbagai upaya, salah satunya adalah transfer informasi secara luas mengenai nutrisi. Berikut adalah sepuluh isu mengenai nutrisi yang menjadi pusat perhatian WHO, dan seharusnya juga menjadi bahan perhatian kita bersama.

1. Malnutrisi merupakan kontributor utama sebagai kausa penyakit dan kematian dini pada ibu dan anak. Keadaan kurang nutrisi, termasuk defisiensi vitamin dan mineral, adalah penyebab kematian dari sepertiga anak dunia serta gangguan tumbuh kembang dan penurunan produktivitas jangka panjang. Di waktu yang sama, peningkatan angka kelebihan nutrisi (overweight) juga berkaitan erat dengan kejadian penyakit kronik terutama berkaitan dengan penyakit metabolik yang merupakan peringkat atas penyakit kronis global.

2. Indikator kunci pada kasus malnutrisi adalah lambat tumbuh, yaitu suatu keadaan dimana anak-anak tumbuh jauh lebih pendek dibandingkan dengan standar WHO untuk pertumbuhan anak sesuai umur. Saat ini, sekitar 171 juta anak dunia mengalami lambat tumbuh yang terjadi akibat kurangnya supan nutrisi, diet rendah vitamin dan mineral, perawatan anak yang tidak adekuat, serta jangkitan penyakit. Saat pertumbuhan melambat karena malnutrisi, perkembangan otak juga terganggu, diiringi dengan kemampuan belajar yang rendah. Data terakhir menunjukkan bahwa prevalensi lambat tumbuh tertinggi terjadi di Afrika dan Asia

3. Rendahnya penyerapan (wasting) dan bilateral edema adalah bentuk-bentuk parah kekurangan gizi akibat kekurangan pangan akut dan diperparah oleh penyakit. Sekitar 1,5 juta anak-anak mati setiap tahunnya karena wasting. Meningkatnya harga pangan, kekurangan pangan di daerah-daerah konflik, dan bencana alam mengurangi akses rumah tangga akan makanan yang sesuai dan memadai, semuanya dapat mengakibatkan wasting. Wasting dan edema bilateral pada anak merupakan keadaan yang menuntut intervensi segera untuk menyelamatkan nyawa.

4. Vitamin dan mineral dalam makanan sangat penting untuk meningkatkan kekebalan dan mendukung perkembangan yang sehat. Kekurangan vitamin A, seng, besi dan yodium adalah ancaman utama kesehatan masyarakat. Sekitar 2 miliar penduduk dunia mengalami defisiensi yodium, dengan atau tanpa manifestasi klinis Lebih dari sepertiga dari anak-anak di bawah usia sekolah mengalami kekurangan vitamin A yang dapat menyebabkan gangguan penglihatan hingga kebutaan yang mana keadaan tersebut dapat dicegah dengan asupan yang adekuat.

5. Ibu hamil dengan malnutrisi rentan terhadap perkembangan janin yang tidak normal serta mudah mengalami komplikasi kehamilan. Malnutrisi pada anak dan ibu, jika digabung, berkontribusi sebesar 10% dari beban kesehatan internasional.

6. Untuk bayi sehat direkomendasikan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama, memperkenalkan makanan komplementer yang sesuai dengan usia dan aman di enam bulan berikutnya, dan melanjutkan menyusui hingga dua tahun atau lebih. Di seluruh dunia, sekitar 20% dari kematian di antara anak bawah lima tahun bisa dihindari jika pedoman tersebut diikuti.

7. Masalah gizi remaja dimulai selama masa kanak-kanak dan berlanjut ke kehidupan dewasa. Anemia adalah masalah gizi kunci pada remaja perempuan. Mencegah kehamilan dini dan meyakinkan terpenuhinya kebutuhan nutrisi penting dapat mengurangi kematian ibu dan anak di kemudian hari,  dan memutus siklus kekurangan gizi dari satu generasi ke generasi berikutnya. Secara global, anemia mempengaruhi 42% dari wanita hamil.

8. Peningkatan kelebihan berat badan dan obesitas di seluruh dunia adalah tantangan kesehatan publik yang utama. Orang-orang dari segala usia dan latar belakang menghadapi berbagai bentuk kelebihan gizi. Sebagai akibatnya, tingkat diabetes, penyakit jantung dan kondisi lain yang berhubungan dengan diet mengalami peningkatan di seluruh dunia. Kondisi ini masih sulit ditangani terutama di daerah dengan tingkat edukasi kesehatan rendah dan fasilitas yang belum memadai. Hingga 2010 tercatat sekitar 43 juta anak-anak di bawah usia lima mengalami kelebihan berat badan.

9. Informasi nutrisi diperlukan untuk mengidentifikasi daerah-daerah yang mengawali krisis nutrisi. Saat ini berlaku tolak ukur dan standar global untuk menilai kesehatan anak secara global, termasuk juga sistem informasi lanskap gizi yang menyediakan profil negara pada indikator kunci gizi dan faktor-faktor yang mempengaruhi seperti makanan, kesehatan dan perawatan.

Sembilan data di atas tentu belum mampu menggambarkan wajah luas masalah nutrisi di seluruh dunia. Tapi marilah kita melihat sejengkal ke kanan dan kiri, masalah itu juga ada di sekitar kita. Masalah-masalah itu bukan hanya menjadi tanggung jawab organisasi kesehatan dunia, bukan masalah dinas kesehatan atau menteri kesehatan saja. Dengan terbaginya informasi ini, marilah kita memandang pemenuhan nutrisi sebagai masalah kita bersama.

Sumber data:

WHO. 2012. 10 Facts About Nutrition. http://www.who.int/features/factfiles/nutrition/en /index.html [Accesed: June 15, 2012 ]
Sumber gambar :
 
 
Dwi Pradnya Ayu
(HFHL Bali)
 
 

Posted via email from youth corner bali

No comments: