Thursday, September 27, 2012

romantika sepasang penjual sate dikala hujan tengah malam.

lewat pukul 12 malam, rintik hujan mengguyur, menggoda raga yang tengah menahan penat dan kantuk.
warung makan hendak ditutup, satu per satu piring saji dan beberapa toples saji sudah menempati ruang penyimpanan.
Berberes malam itu pun tertunda ketika ada sebuah sepeda motor berhenti tepat di depan warung kami. Bapak & Ibu menyapa dengan ramah (seperti biasa, dengan style penjual yang cukup handal menggoda dalam menjajakan menu di warung). Okay, ini akan jadi pembeli terakhir malam ini, sayang jika tidak dilayani dengan baik. Sekitar semenit berlalu setelah pengendara bermotor itu pun memutuskan untuk membeli gule & sate, dibungkus.
dengan sigap bapak & ibu menyiapkan segala sesuatunya.

hujan semakin deras....
kami menemui tantangan ketika arang pembakaran sate mati, tampias hujan menyusutkan nyala api. Beberapa kali bapak mencoba menghidupkan kembali arang yang sudah dipenuhi kepulan asap putih. Namun, hujan menggoda angin menahan nyala api.
kala itu, ibu mulai sigap membantu. Maka, tampaklah dua orang yang sangat sibuk dengan nyala api di tungku arang pembakaran sate. Beberapa kali percobaan menyalakan api dilakukan. Beberapa kali tungku pembakaran digeser & dipindah agar tidak terkena tampias hujan & hembusan angin. 
Kisaran menit ke-5 telah berlalu, si pembeli duduk dengan tenang menikmati malam & rintik hujan. Tidak begitu dengan bapak & ibu ku yang masih bergelut dengan arang, api dan sate-sate nya.

Aku memandang dengan penuh senyuman.
Malam ini, meski rintik hujan & desir angin tampak tak bersahabat, namun aku merasakan ada kehangatan keluarga... yah, suasana yang sangat hangat.
api belum menyala, namun aku merasakan kehangatan terpancar di sekitaran tungku pembakaran sate, dimana bapak & ibu masih bersemangat menyalakan api arang dengan penuh canda & tawa.

sate-sate terakhir malam ini matang lebih lama dari biasanya. namun, si pembeli tampak puas karena malam itu dia masih berkesempatan menikmati santapan malam yang diinginkannya. Kami pun puas....

selalu ada romantika di tengah kebersamaan...
hangatnya menyentuh relung hati terdalam... :)

Posted via email from Lindia Palupi

No comments: