Suara suara tiada makna.
Dalam ketiadaan akan semesta.
Yang bingar akan syair-syair para dewa.
Membahana dari pelosok belantara.
Suara suara tiada makna.
Ditengah hentak tarian bumi.
Menggertak batin yang dikebiri.
Bahkan syairpun melukai hati.
Suara suara samar ditelan mentari.
Saat syair benamkan hati.
Dan semesta mulai sendiri.
Mencari cari mata hati yang terjatuh di setapak tadi.
Antara hening dan sendiri.
Samar terdengar suara hati.
Suara semesta yang dikebiri.
Bahkan tak sempat tuk diperawani.
Maret 2012
Pande Parwata
No comments:
Post a Comment