Siapa sih yang kagak tau Breakdance? Hip Hop music? Rapper? DJ (Disc Jockey)? Graffiti? Sneaker? Skater? BMX? Yaaa… sebuah life style anak muda yang cool abis deh. Bali yang sangat multyculture, tentunya sangat memudahkan budaya-budaya dari luar Bali untuk berkembang.
Apa sih Street Culture? Break dance, Hip Hop music, Rapper, Graffiti, Sneaker, Skater dan BMX berdasarkan sejarah asal-usulnya merupakan suatu life style yang berkembang dari kehidupan di jalanan yang kemudian menjadi budaya popular (Pop-Culture) di masyarakat. Perkembangan life style tersebut disertai dengan dukungan dari komunitas masing-masing untuk berusaha mengembangkan life style tersebut agar lebih familiar di masyarakat terutama dikalangan anak muda. Di Bali sendiri dengan tipical anak mudanya yang masih kental menjaga kebudayaan local membuat perkembangan Street Culture sedikit tersendat-sendat. Namun, setelah gaya hidup Street Culture semakin marak dan gencar didengung-dengungkan, maka mempengaruhi pula dengan lifestyle anak muda di Bali. Dan saat ini peminat Street Culture pun semakin meningkat, komunitas-komunitas di masing-masing genre Street Culture bermunculan. Bahkan dengan keadaan perekonomian Negeri sedang goyah, distro sebagai outletnya komunitas malah semakin rame. Hmm… penasaran juga apakah gerangan yang menarik dengan budaya tersebut ya…?
Nah, kalo masih ada juga yang belom tau apa sih Street Culture? apa aja sih Street Culture? gimana perkembangannya di Bali? bahkan kalo kamu pengen tau juga profile-profile teman-teman kita yang getol Street Culture di bidangnya masing-masing, so aku sedang mengumpulkan info-info dan mengamati perkembangan Street Culture di Bali. Dan ulasannya akan aku update berkala (atau lebih tepatnya nyicil geto, hehee….).
Berdasarkan berbagai sumber yang aku dapat hingga saat ini, beberapa jenis dan klasifikasi Street Culture yang tengah berkembang di Bali diantaranya yaitu:
* Street Music (Rapping, DJ, Hip Hop Music)
* Street Art (graffiti artwork, stencil graffiti, sticker art, wheatpasting and street poster art, video projection, art intervention, guerrilla art, flash mobbing and street installations)
* Street Sport (Streetball, Skateboard, BMX)
* Street Dance (Breakdance, B-boy, B-girl, Hip Hop Dance)
* Street Fashion Style (Distro/Distribution Outlet)
Penjelasan dan ulasan dari masing-masing klasifikasi tersebut aku link di artikel terpisah (biar gak numpuk dan terlalu padat).
Sedikit melenceng dari topic mengenai perkembangan Street Culture yang sebenarnya, kita pun punya Local Street Culture lho yang juga gak kalah potensialnya untuk menjadi pop culture. misalnya aja pengamen jalanan, yang semakin kreatif dengan genre musik indie. Meskipun belum bisa disamakan kepopulerannya dengan Street Culture yang sudah menjadi lifestyle anak muda, namun eksistensi mereka patut diperhitungkan juga. Masih banyak lagi aktivitas di jalanan yang sayangnya malah membuat kita sedikit kurang nyaman. Well, semoga aja suatu saat kelak local street culture kita pun mendapat pengakuan sebagai lifestyle anak muda masa depan yaa ^_^.
No comments:
Post a Comment