Tuesday, December 15, 2009

Optimalisasi Perpus sebagai Aset Ilmu yang Terpadu

Perpustakaan Daerah Bali sebagai Perpustakaan Umum berfungsi untuk memberikan pelayanan peminjaman koleksi buku dari berbagai disiplin ilmu bagi anak-anak hingga orang dewasa. Potensi yang dimiliki perpustakaan sebagai gudang ilmu pengetahuan dapat berperan dalam peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya SDM Daerah Bali. Potensi inilah yang harus dikembangkan agar efektif sesuai dengan peranan dan manfaat perpustakaan.

Seiring dengan perkembangan teknologi dan globalisasi, maka sumber informasi menjadi kebutuhan yang sangat vital dan mutlak diperlukan. Berbagai media informasi tersedia untuk memenuhi informasi yang up to date, akurat dan berkualitas. Sarana informasi pun semakin bervariasi dan memiliki kelebihan masing-masing. Internet sebagai media informasi dan komunikasi global memberi kemudahan dan kepraktisan. Majalah, koran, komik hingga buku-buku umum dapat diakses dengan mudah dan murah melalui internet. Selain itu, saat inipun telah banyak berkembang media baca audiovisual berupa CD (Compact Disk) yang fungsinya sebagai buku digital. Selain praktis, tahan lama, dapat menampung informasi yang lebih banyak dan lebih murah. Selain itu, adapula E-Book atau Electronic Book yang berupa kumpulan file-file informasi sebagai pengganti buku yang dikemas dalam media elektronik. Beragam media informasi yang tersedia tersebut sangat efektif dalam menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya informasi dan pengetahuan. Meskipun demikian, masing-masing media informasi tersebut tetap memiliki kelemahan dan kekurangan.

Buku sebagai salah satu media informasi masih tetap dibutuhkan dan diminati masyarakat. Minat baca masyarakat pun semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kualitas buku-buku yang ditawarkan oleh para penerbit buku. Setiap hari selalu tersedia buku-buku terbitan terbaru yang sangat menarik dan inovatif. Hal ini semakin mendorong masayarakat untuk semakin meningkatkan minat baca. Namun, keterbatasan ekonomi pun tetap menjadi kendala dalam membeli buku-buku terbitan terbaru tersebut. Untuk itulah, peranan perpustakaan sebagai media peminjaman koleksi buku-buku menjadi salah satu alternatif untuk mendapatkan informasi dengan biaya yang lebih murah.

Peranan perpustakaan semakin meningkat pula karena menyediakan beragam referensi yang dibutuhkan. Perpustakaan sebagai sarana umum sangat banyak manfaatnya bagi masayarakat. Perpustakaan umum tak hanya berfungsi sebagai penyedia referensi buku-buku dan tempat peminjaman buku semata. Namun, pengunjung juga dapat memanfaatkan perpustakaan sebagai tempat berdiskusi, belajar kelompok, study center serta sebagai ruang baca yang lebih tenang dan nyaman. Untuk itu, dibutuhkan fasilitas yang dapat menunjang kegiatan-kegiatan tersebut. Diantaranya yaitu, ruangan khusus untuk digunakan sebagai ruang diskusi kelompok agar tidak mengganggu pengunjung lainnya yang sedang membaca buku. Perpustakaan sangat tepat sebagai ruang belajar dan diskusi karena tersedia buku-buku rujukan yang langsung dapat ditelaah bersama.

Khusus untuk ruang baca anak-anak, diperlukan perhatian yang berbeda dengan ruang baca lainnya. Anak-anak cenderung lebih senang membaca bersama-sama dengan teman-temannya ataupun dengan orang yang lebih dewasa. Untuk itulah, dibutuhkan ruangan yang terbuka, luas dan lebih santai. Penataan ruang baca anak-anak ini hendaknya memperhatikan kebutuhan anak-anak agar dapat menumbuhkan minat baca dan keingintahuannya pada isi buku. Peranan pegawai yang menjaga ruang baca anak-anak inipun hendaknya memiliki kepekaan pada anak-anak.

Perpustakaan dapat mengaplikasikan metode One Stop Reading bagi pengunjung perpustakaan, sehingga pengunjung tidak hanya mencari, membaca dan meminjam buku di perpustakaan. Namun, pengunjung juga dapat menikmati berbagai fasilitas-fasilitas yang tersedia di perpustakaan untuk lebih menarik minat berkunjung ke perpustakaan, meningkatkan minat baca dan juga memberikan kenyamanan dalam membaca buku. Contohnya yaitu dengan memanfaatkan fasilitas kafetaria interen perpustakaan. Dengan adanya kafetaria atau kantin perpustakaan ini maka pengunjung yang sudah mulai lelah dan bosan membaca dapat beristirahat sejenak sekaligus membeli makanan atau minuman.

Perpustakaan pun hendaknya memiliki fasilitas fotocopy interen. Fasilitas fotocopy sangat penting karena sangat banyak pengunjung perpustakaan yang membutuhkan referensi dari berbagai buku, sedangkan jumlah peminjaman buku dibatasi hanya beberapa buah buku saja. Dengan adanya fasilitas fotocopy interen di perpustakaan, maka pengunjung tidak perlu bersusah payah mencari tempat fotocopy diluar perpustakaan. Omset dari usaha fotocopy inipun dapat digunkan sebagai dana operasional perpustakaan. Dengan adanya fasilitas fotocopy interen ini, maka referensi perpustakaan pun dapat di klipping dan dikelompokkan sesuai dengan sub-sub bagian khusus. Misalnya klipping artikel arsitektur, referensi seni dan kebudayaan daerah dan lain sebagainya. Klipping artikel dan referensi tersebut diperoleh dari berbagai media massa yang kemudian difotocopy dan dikumpulkan tanpa harus menggunting bagian tertentu dari sebuah media massa tersebut. Klipping artikel-artikel ini sangat diperlukan sebagai referensi khusus. Dengan adanya klipping tersebut dapat mempermudah dan mempercepat pencarian artikel khusus yang dibutuhkan.

Perpustakaan memiliki manfaat yang sangat banyak sekali, diantaranya yaitu sebagai sumber referensi informasi dan pengetahuan yang dapat diperoleh melalui buku-buku, majalah, koran dan sebagainya. Koleksi buku-buku cerita, komik, novel, dongeng, kumpulan puisi dan lain-lain dapat dijadikan bacaan hiburan yang menyenangkan. Koleksi buku-buku keterampilan dan hobby menumbuhkan ide-ide baru dan pengetahuan yang dapat meningkatkan kreativitas. Referensi daerah selain menambah wawasan daerah dan melestarikan aset daerah, juga dapat menumbuhkan rasa kecintaan dan kebanggan dengan potensi-potensi daerah yang dimiliki. Selain itu, masih sangat banyak manfaat lainnya yang diperoleh di perpustakaan selain manfaat yang dari membaca koleksi buku-buku yang dimiliki oleh perpustakaan tersebut. Pengunjung perpustakaan yang sangat beragam mempunyai berbagai kepentingan dan keinginan dalam memanfaatkan sarana perpustakaan. Dengan potensi dasar yang telah dimiliki tersebut, maka perpustakaan dapat mengembangkannya agar dapat memberikan nilai tambah untuk meningkatkan minat baca masyarakat.

Pada umumnya pengunjung memanfaatkan perpustakaan untuk mencari buku-buku yang diperlukannya. Hal ini menjadikan perpustakaan sebagai fasilitator umum yang statis dan pasif bagi masyarakat. Dengan potensi dasar perpustakaan yang memiliki beragam koleksi buku-buku tersebut, maka perpustakaan dapat pula berperan sebagai sarana kegiatan-kegiatan yang bermanfaat sekaligus dapat menumbuhkan minat baca masyarakat. Perpustakaan dapat menyusun agenda kegiatan seperti pelatihan membaca dan menulis, mendongeng bersama, latihan masatwa dan lain sebagainya. Dengan adanya agenda kegiatan tersebut akan mendorong masyarakat untuk datang ke perpustakaan sehingga akan berimbas pada peningkatan minat baca masyarakat. Melalui kegiatan mendongeng atau bercerita bersama, pelatihan membaca dan menulis, latihan mengarang, aplikasi keterampilan dan lain sebagainya yang ditujukan untuk kegiatan anak-anak, maka akan berdampak pada penigkatan kreativitas anak sekaligus mereka akan lebih tertarik untuk mencari informasi sendiri melalui buku-buku yang tersedia di perpustakaan. Bagi pengunjung remaja, mahasiswa maupun pelajar perpustakaan dapat mengagendakan kegiatan seperti misalnya pelatihan menyusun karya tulis, study center, belajar kelompok, diskusi kelompok, club pecinta karya sastra, club penggemar komik dan masih banyak lagi yang lainnya. Sedangkan bagi pengunjung dewasa dan masyarakat umum, perpustakaan dapat membuat agenda kegiatan seperti pameran buku-buku, resensi buku, bedah buku dan lain-lain. Untuk meningkatkan kecintaan dan melestarikan budaya daerah maka perpustakaan dapat memanfaatkan referensi lokal yang berasal dari berbagai daerah khususnya Bali, umpamanya yaitu pelatihan makidung, pelatihan membaca dan menulis basa Bali, pameran buku-buku lokal dan lain-lain.

Diperlukan kesadaran dari berbagai pihak untuk dapat mewujudkan kegiatan-kegiatan positif dan bermanfaat tersebut. Dibutuhkan kerjasama baik dari instansi pemerintah maupun swasta, baik dari kelompok masyarakat maupun perorangan untuk dapat merealisasikan kegiatan-kegiatan tersebut. Manfaat yang akan diperoleh dari penggalian potensi perpustakaan akan berimbas kepada peningkatan kualitas masyarakat. Untuk itulah, hendaknya kita dapat mengoptimalkan potensi perpustakaan sebagai aset daerah yang memberikan manfaat dan peranan penting dalam peningkatan kualitas masyarakat. (Lind)

No comments: