Sunday, February 05, 2012

Sandyakala Sastra #19 MENIMBANG PRAMOEDYA DARI SEBERANG

Sandyakala_sastra_19_menimbang

Selasa, 7 Februari 2012
mulai jam 6pm
di Bentara Budaya Bali

Pramoedya Ananta Toer, sastrawan Indonesia ternama, berulang dinominasikan sebagai peraih Nobel. Karya-karyanya telah diterjemahkan ke lebih dari 60 bahasa di dunia, serta dianugerahi berbagai penghargaan internasional. Prof. Koh Young Hun, peneliti serta pengamat kesusastraan Indonesia secara khusus menuliskan kajiannya terhadap karya-karya Pramoedya ini dalam bukunya yang terkini, Pramoedya Menggugat, Melacak Jejak Indonesia (Gramedia Pustaka Utama, 2011).

Buku ini menganalisis dan menguraikan dunia Pram melalui karya-karyanya. Prof. Koh Young Hun mengulas kandungan makna, keunggulan, maupun pesan tematik dari tetralogi Bumi Manusia, Arus Balik, Arok Dedes serta Gadis Pantai secara mendalam. Ditunjang dengan sumber data yang akurat, dokumen, serta teori sastra terkini, penulis mengungkapkan cara pandang Pram terhadap keindonesiaan secara lugas dan tajam. Selain menghadirkan Prof. Koh Young Hun, diskusi juga akan diperkaya dengan pandangan dari Maman S. Mahayana, editor buku ini yang juga salah seorang krikitikus sastra Indonesia terkemuka.

Prof. Koh Young Hun adalah pengajar di Department of Malay-Indonesian Studies di Hankuk University of Foreign Studies (HUFS), Seoul, Korea Selatan. Ia meraih Ph.D dari University of Malaya (1994) dengan tesis Pemikiran Pramoedya Ananta Toer dalam Novel-novel Mutakhirnya. Prof. Koh Young Hun yang telah menulis berbagai makalah serta ulasan tentang karya-karya Pramoedya pernah mengajar di Universitas Nasional Jakarta (1988-1990), serta Universiti Kebangsaan Malaysia (1991-1993). Pernah menjabat Deputy Chairman of Korea Association of Malay-Indonesian Studies (KAMIS) dan Chairman of Pusat Budaya Indonesia, Seoul.

Maman S. Mahayana lulusan Fakultas Sastra Universitas Indonesia (FSUI) 1986, dan sejak itu ia mengajar di almamaternya. Tahun 1997 selesai Program Pascasarjana Universitas Indonesia. Kini tinggal di Seoul dan menjadi pengajar di Department of Malay-Indonesian Studies, Hankuk University of Foreign Studies, Seoul. Telah menulis puluhan buku, antara lain Bermain dengan Cerpen (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2006), Ekstrinsikalitas Sastra Indonesia (Jakarta: Grafindo, 2007), Bahasa Indonesia Kreatif, Jakarta: Wedatama Widya Sastra, serta editor sejumlah buku penting.

Posted via email from youth corner bali

No comments: