suatu ketika seorang sahabat melemparkan sebuah pertanyaan padaku,
'apa yang kamu lakukan ketika kamu sedang merindu?'
bagai dihantam badai lengkap dengan kilat dan gemuruh nya yang menyeramkan.
meski demikian, aku tak membiarkan sahabatku mengetahui
selintasan gejolak kala pertanyaan itu dilontarkan serta merta padaku.
dengan nada datar aku menjawab,
.....
aaah aku lupa jawabanku sendiri,
selintas itu jawaban spontan, murni.
namun, itu pula jawaban ala kadarnya.
dan, sujatinya aku pun tak tau apa yang aku lakukan kala rindu datang bertandang.
kadang aku menyambutnya dengan senyum menahan pedih.
kadang aku mendepaknya dengan pongah dan hati yang menahan pilu.
kadang aku berlari, berlari, dan berlari hingga rindu ku tinggal kan di seberang dimensi waktu.
kadang aku bersembunyi, dibalik rimbun topeng topeng ketegaran.
kadang aku mendepaknya, melumatnya, menyerang dengan ragam jurus jurus hingga rindu bertekuk lutut.
kadang aku hanya diam... membisu, memandanginya dengan tatapan kosong.
aaah, rindu satu kata yang sebanding dengan cinta.
dan sekarang aku pun sedang merindu..
merindu akan banyak hal..
pun merindu dirimu.
iya dirimu, kamu yang mungkin tak pernah kau sadari
bahwa dirimu sangat mudah sekali untuk kurindukan.
atau mungkin gejolak rindu malam ini bukan untuk mu? mungkin untuk dia yang lain?
aah, sepotong hati yang membuat malam tampak panjang.
No comments:
Post a Comment