Sabtu, 14 januari 2012
Mulai jam 7pm
di Bentara Budaya Bali
Acara selama Pembukaan Pameran:
Kolaborasi Cak Rina bersama Swandayani dan Pembacaan Catatan Rendra oleh Penyair Abu Bakar
Sebuah pameran retrospektif Tedja Suminar (75 tahun) mewarnai agenda awal tahun Bentara Budaya Bali. Selain menghadirkan sket-sket terpilihnya, pelukis kelahiran Ngawi, Madiun 16 April 1936 ini akan menggelar lukisan-lukisan cat minyak buah cipta tahun 1957 hingga 2011, keseluruhan berjumlah 96 karya yang terangkum dalam tajuk ‘Melodi Garis Tedja’.
Tedja Suminar yang telah lama bermukim di Bali, dan mengawali karir seni lukisnya dengan belajar di Akademi Kesenian Surakarta, secara khusus akan menampilkan wajah-wajah pelukis dan seniman Bali dalam kanvasnya sebagai bagian dari kolaborasi. Menurut Rendra, penyair besar Indonesia, garis-garis dalam lukisan Tedja Suminar selalu membawa ‘melodi’, sedangkan warna-warnanya membawa ‘irama’. Perkembangan wawasan pikirannya yang mencolok adalah perhatiannya pada kenyataan ‘psikologis’ di waktu remaja, dan kini pada usia-usia matangnya, lebih tertuju pada kenyataan-kenyataan sosiologis.
Tedja Suminar memiliki pergaulan yang sangat luas, bukan hanya Rendra, tetapi juga tokoh-tokoh lintas budaya dan lintas bidang lainnya. Sebagai bagian dari persahabatan itu, Tedja mengabadikannya dalam sket atau karya lukisnya. Pada pembukaan pameran yang diresmikan oleh Anak Agung Gede Rai (Museum ARMA), akan ditampilkan suatu pentas tari kecak kolaborasi Cak Rina bersama penari Swandayani sebagai Dewi Tara. Dalam kesempatan itu, penyair Abu Bakar akan membacakan catatan kesaksian Rendra atas Tedja Suminar. Sebagai bagian dari pameran, diadakan pemutaran film produksi Rumah Dokumen serta perbincangan terkait kisah pengalaman dan proses penciptaan Tedja Suminar.
Tedja Suminar dilahirkan di Madiun, 16 April 1936. Ia mengawali kesenimannya dengan secara khusus belajar seni lukis pada maestro Abas Alibasyah. Sering berpameran bersama di dalam dan luar negeri serta telah 16 pameran tunggal dengan beragam tema. Sempat bekerja di bagian penerangan Angkatan Laut RI pada tahun 1950-an. Ia menerima penghargaan dari Gubernur Jawa Timur tahun 1980 dan dari Walikota Surabaya tahun 1989. Belum lama ini, tahun 2011, bersama seniman Surabaya lainnya, yakni Leo Kristi dan komponis Abdul Syukur, menerima Jasa Pengabdian Seni dari Walikota Surabaya.
No comments:
Post a Comment